Jumat, 06 Maret 2015

BATIMETRI BAB IV

Sepdian Syafikri 23-2014-028 @fikriflux



4.1.       HASIL
Terdapat beberapa hasil yang akan ditampilkan, meliputi hasil pengolahan data pengamatan pasang surut, hasil pengolahan data pemeruman dan hasil penghitungan pengukuran topografi.

4.1.1. Hasil Pengamatan Pasang Surut
Untuk mendapatkan tinggi pasang surut dilakukan pengamatan dengan menggunakan rambu ukur yang dicatat setiap 10 menit sekali, pada kegiatan peraktikum ini pengamatan dimulai pada pukul 08:00 WIB sampai pukul 17:00 WIB.

Jam
Bacaan Pasut
8:40
1.200
8:50
1.235
9:00
1.270
9:10
1.360
9:20
1.390
9:30
1.430
9:40
1.463
9:50
1.497
10:00
1.520
10:10
1.523
10:20
1.527
10:30
1.530
10:40
1.533
10:50
1.537
11:00
1.540
11:10
1.533
11:20
1.527
11:30
1.520
11:40
1.513
11:50
1.507
12:00
1.500
12:10
1.453
12:20
1.407
12:30
1.360
12:40
1.313
12:50
1.267
13:00
1.220
13:10
1.118
13:20
1.157
13:30
1.125
13:40
1.093
13:50
1.062
14:00
1.030
14:10
0.985
14:20
0.940
14:30
0.895
14:40
0.850
14:50
0.805
15:00
0.760
15:10
0.712
15:20
0.663
15:30
0.615
15:40
0.567
15:50
0.518
16:00
0.470
16:10
0.410
16:20
0.350
16:30
0.450
16:40
0.510
16:50
0.550
17:00
0.600

Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Pasang Surut 

4.1.2.Hasil Pengolahan Data Pemeruman
Pengolahan data merupakan bagian terintegrasi dari rangkaian pekerjaan survey hydrografi / survey batimetri secara keseluruhan dengan tujuan untuk mendapatkan data kedalaman yang benar. Selain itu angka kedalaman juga harus diredusir kepada suatu bidang acuan kedalaman yaitu Low Water Spring (LWS) (tergantung penetapan).
Hasil akhir dari pengukuran data lapangan ini adalah berupa data kedalaman dan peta batimetri. Untuk menghitung data kedalaman, maka diperlukan data – data lain sebagai data pendukung. Data – data tersebut adalah data waktu, koordinat (x,y, depth ukuran), koreksi barcheck, koreksi transducer, tinggi pasut, tinggi chart datum, dan koreksi pasut. Contoh pengolahan data dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Pada pengolahan data, data yang dihitung menggunakan data pasut yang dihitung berselang waktu tiap 10 menit. Misalnya dari jam 12.00 – 14.00 WIB, maka dihitungnya dimulai dari 12.00 – 12.10 , 12.10 – 12.20 , 12.20 – 12.30 , dan seterusnya sampai jam 14.00 WIB.
Tahapan Pengolahan Data:
1.    Untuk koreksi barcheck nilainya dianggap nol, dikarenakan tidak dilakukan proses pengukuran barcheck
2.    Untuk koreksi transducer nilainya 0,5 , disesuaikan dengan standarnya
3.    Menghitung Tinggi Pasut
Ket:
TP = Tinggi Pasut
DJ = Data Jam
DJ0 = Data Jam yang dicari


4.    Menghitung Tinggi Chart Datum
5.    Menghitung Koreksi Pasut
6.    Menghitung Kedalaman Setelah Koreksi
Depth Ukuran – Koreksi Barcheck + Koreksi Transducer – Tinggi Chart Datum
Ket:
KSK = Kedalaman Setelah Koreksi
KB = Koreksi Barcheck
KT = Koreksi Tranduser
TCD = Tinggi Chart Datum
7.    Menghitung Kedalaman Sebenarnya
8.    Setelah mendapatkan, kedalaman sebenarnya maka selanjutnya kita dapat membuat peta batimetri/peta kedalaman Waduk Jatiluhur. Data elevasi dibutuhkan untuk membuat kontur. Pada pembuatan peta batimetri menggunakan beberapa software yaitu MapSource, Global Mapper, Surfer, LDD 2009 dan AutoCad 2007.

4.1.3. Hasil Penghitungan Pengukuran Topografi
Untuk mendapatkan data hasil pengukuran topografi dilakukan dengan cara mendownload data dari electronic total station (ETS), dengan cara sebagai berikut.
1.    Open software Topcon link
File – import from device – pilih berdasarkan merk ets – Topcon total station – add new station – berikan nama sesuai project – general
Port (berdasarkan computer) – Advance – Menyamakan alat dan modelnya - OK
Bagian kanan untuk tempat menyimpan data yang baru (terlebih dahulu buat direktori penyimpanan)
2.    Download setting terlebuh dahulu ets nya
Menu – memory manager – data transfer – GTS formark – Setting com parameter
3.    Send data pada alat
List pilih berdasarkan nama saat peraktikum, missal 3 dan 4 – OK
Setelah tampil point koordinatnya, copy kedalam Ms.Excel

4.1.4. Hasil Ploting Data Pengukuran dan Pemeruman
Ploting dalam bentuk 3 dimensi, dimaksudkan untuk melakukan pendekatan terhadap hasil pengukuran topografi darat dan topografi perairannya, yang lalu akan dilakukan penggambaran menggunakan Software LDD 2009 dan AutoCAD 2007.
Indeks warna menggambarkan biru tua adalah daerah tertinggi yaitu daratan Waduk Jatiluhur, dan warna biru muda menggambarkan daerah terendah pada Waduk Jatiluhur.



 
                                                                                




                                         Gambar 4.1. Tampilan 3 dimensi permukaan daratan dan waduk

4.2.       ANALISIS

4.2.1. Analisis Survey Batimetri
Pada penelitian kali ini, peta batimetri yang dihasilkan kurang maksimal, hal tersebut  dikarenakan data batimetri yang diambil merupakan data yang didapat dari SBES (single beam echosounder), sehingga data yang didapat hanya merupakan data kedalaman dari lajur survei. Oleh sebab itu, peta batimetri yang dihasilkan kurang dapat menggambarkan bagaimana kondisi topografi dari permukaan dasar laut. Hasil survei batimetri yang didapat menunjukkan bahwa kedalaman daerah survei berkisar antara -3,3 sampai -65,9 meter. Nilai kedalaman tersebut menunjukkan bahwa daerah penelitian mempunyai bentuk topografi yang cenderung landai karena tidak terdapat perbedaan yang terlalu signifikan pada nilai kedalaman yang didapat. Nilai kedalaman daerah survei semakin ke utara cenderung semakin dalam, akan tetapi hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah karena selisih kedalamannya hanya berkisar antara 1-2 meter.

4.2.2. Analisis Data Pasang Surut
Analisis pasang surut dilakukan untuk mendapatkan komponen-komponen penyusun pasang surut yang kemudian digunakan untuk meramal fluktuasi muka air pasang surut, yang kemudian digunakan untuk menentukan elevasi-elevasi penting (acuan) untuk pengukuran ketinggian (elevasi) di darat maupun kedalaman perairan.

4.2.3. Analisis Pengukuran Topografi
Analisis pengukuran topografi dilakukan untuk mendapatkan model ketinggian permukaan tanah (elevasi) dan bentuk tutupan lahan disekitarnya yang berada di pinggir Waduk Jatiluhur yang nantinya data akan digabungkan dengan data hasil pengukuran kedalaman


@fikriflux

0 komentar:

Posting Komentar